• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
Ayo Dolan

Ayo Dolan

Tentang Dolan, Makan, dan Rebahan

  • Beranda
  • Dolan
  • Budaya
  • Inspirasi
  • Ulasan
  • Show Search
Hide Search
Kolam Renang
Beranda » Dolan » Ben Dina Toya Purbalingga: Semua Akan Ciblon Pada Waktunya

Ben Dina Toya Purbalingga: Semua Akan Ciblon Pada Waktunya

Beberapa tempo hari silam, saya bersama seorang kawan mengunjungi Ben Dina Toya. Orang lebih suka mengatakannya sebagai kolam renang.

Kolam renang? Ya…! Ah, itu sudah biasa!

Ya, kolam renang sudah menjadi wahana wisata di mana-mana. Kolam renang bukan lagi wahana wisata istimewa. Namun, hari itu, saya sengaja mengunjunginya.

Bukan soal wahana kolam renangnya saya kira. Lebih dari itu, saya—sebagai lelaki yang menyukai kesejukan, dan tentu saja kesendirian—lebih tertarik dengan lokasi wahana kolam renang bernama Ben Dina Toya.

Wahana ini terletak di tepi hutan Pinus di desa Karangreja, Kecamatan Karangreja, Kabuaten Purbalingga.

Lokasinya yang berbatasan langsung dengan hutan Pinus inilah yang membuat saya tertarik untuk mengunjungi Ben Dina Toya.

Seperti Damar-Damar di Kampung Kurcaci misalnya. Saya lebih memilih berlama-lama di tempat-tempat wisata yang berada di hutan. Saya tidak tau kenapa.

Pinus Yang Hijau, Air Yang Biru

Pinus Hijau dan Air Biru
Pinus Hijau dan Air Biru

Sampai di lokasi, saya langsung membeli dua tiket masuk seharga masing-masing Rp. 10.000,-. Masuk lokasi kolam, saya memutuskan untuk tidak njebur ke kolam renang. Melainkan, langsung menuju ke sebuah warung kopi yang berada di area wahana kolam renang.

Setelah memesan kopi, saya mengajak kawan saya untuk duduk di sebuah tempat duduk yang berada di sisi sebelah utara kolam.

Udud, ngopi, lalu menikmati sejuknya angin Pinus yang begitu jujur menyapa dan menyapu keringat di dahi saya.

Ada dua kolam utama di sini. Letaknya berjajar, hanya dipisahkan oleh serangkaian tanaman bunga-bungaan yang tertata rapi. Satu kolam untuk orang dewasa, satu kolam lainnya untuk anak-anak. Juga terdapat beberapa kolam kecil di masing-masing sisi kolam utama.

Kolam-kolam itu, tampak berwarna biru airnya. Menurut salah satu karyawannya, Adi—yang saya tanya—air yang digunakan untuk mengisi kolam itu berasal dari mata air di sekitar wilayah hutan Pinus.

Jadi, airnya tetap mengalir, dingin, dan bersih.

Suasana Pulau Dewata di Ben Dina Toya

Menimati Sasana Kolam
Menikmati Suasana Ben Dina Toya

Yang menarik, saya merasakan ada hawa pulau Dewata Bali—mesi saya belum pernah ke Bali—yang cukup dominan di sekitar kolam renang. Semua pohon-pohon penghias di tepi kolam, diikat dengan kain bercorak kotak-kotak, dengan warna hitam-putih. Tidak hanya itu, beberapa hiasan lain di tepi kolam juga diikat dengan kain yang sama.

“Agar pengunjung betah, saya akan mengubah suasana kolam satu bulan sekali,” Kata Kukuh Pribadi, pemilik wahana wisata Ben Dina Toya, seperti dikutip laman Genpi.

Pada saat saya mengunjungi wahana ini, Kukuh telah mengubah suasana kolam menjadi seperti suasana Bali.

Hal lain yang saya pikir juga memicu pengunjung betah adalah fasilitas yang ada di wahana kolam renang. Di sini ada warung kopi, toilet yang bersih dan terjaga, ruang ganti yang nyaman, juga ada tempat untuk beribadah.

Tersedia juga beberapa tempat selfie yang cukup bagus dan kekinian kata anak milenial. Jadi, jika sobat hanya ingin menikmati suasana di sekitar wahana ini, dan tidak njebur ke kolam renang, sobat bisa selfie-selfie di sini.

Bermula dari Ben Dina Hills

Ben Dina Hills
Ben Dina Hills

Jika sobat berkunjung ke wahana Ben Dina Toya, tentu sobat akan melihat tulisan “Ben Dina Hills” yang cukup besar di sisi jalan.

Ya, sebelum ada Ben Dina Toya, Kukuh Pribadi lebih dulu membangun wisata alam bernama Ben Dina Hills.

Jika Ben Dina Toya merupakan wahana kolam renang, maka Ben Dina Hills merupakan wahana wisata alam hutan Pinus, yang persis berada di sisi utara Ben Dina Toya.

Hutan Pinus itu disulap menjadi tempat rekreasi keluarga dan remaja, dan pernah viral beberapa tahun lalu. Hanya saja, ketika saya mencoba masuk ke wahana Ben Dina Hills, rupanya tengah dipoles kembali, dan ditutup untuk sementara waktu.

Nah, demikian cerita saya kali ini.

Lain waktu, saya akan mengajak keluarga untuk bermain air di kolam ini. Tentu, jika situasi dan kondisi yang memungkinkan. Dan saya yakin, semua akan ciblon di Ben Dina Toya pada waktunya.

Apakah sobat tertarik untuk mengunjungi wahana alami ini? Tetap patuhi protokol kesehatan ya, Sob?

Salam…

Menikmati Kopi
Menikmati Kopi

Catatan Lainnya

Bendungan Tanjlik di Wilayah Hulu Sungai Klawing
Menyusuri Keasrian Hulu Sungai Klawing Purbalingga
Selamat Datang di Golaga
Golaga Yang Eksotis, Golaga Yang Romantis: Sebuah Cerita Tentang Wisata Purbalingga
Hijaunya Bukit Siregol
Tour de Bukit Siregol, Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga

Oleh Sukman Ibrahim 6 Desember, 2020 Tinggalkan Komentar

Tentang Sukman Ibrahim

Seorang blogger yang menyukai alam terbuka, penggemar kopi hitam, dan pecinta buku-buku Roman Sejarah. Suka rewel di Twitter.

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Tentang
  • Kontak
  • Privasi

Copyright © 2021 · AyodolanID